Laporan
LIA FITRIANI, ROSSI NURASILA, REFANDO AGAN DANIYASA dan GUNUNG HERDIAN
Barapan kebo di sebut juga karapan kerbau. Umumya di mainkan oleh remaja dan orang dewasa. Permainan ini dilaksanakan di sawah pada awal musim tanam sebelum para petani membajak sawahnya. Tempat permainanya berlumpur atau becek. Di desa tertentu sseperti taliwang permainan ini di laksanakan di sungai yang berlumpur dan berpasir.
Di namakan barapan kerbau, Karena permainan ini mengunakan sepasang kerbau (kebo’) jantan yang di pacu dan umumnya sambil di pecut atau di pukul punggungnya, seperti yang di katakan oleh bapak Sarapudin ‘’ kalau di pukul semakin keras maka kerbau tersebut akan berlari dengan kencang”. Tongkat yang di gunakan untuk melecut kerbau barapan di kenal dengan sebutan “mangkar”. Dan orang yang mengendalikan kerbau disebut “juki”. Orang yang mengendalikan kerbau atau juki selalu berusaha agar pasangan kerbaunya dapat berlari sekencang kencangnya untuk mencapai “saka”. Hadiah hadiah bagi pemenang di tempatkan di sebuah tiang yang di sebut “lasang”.
A. PERLENGKAPAN BARAPAN KERBAU
Beberapa peralatan dan perlengkapan yang di pergunakan dalam permainan barapan kebo yaitu:
1.Areal sawah
Merupakan arena barapan kebo. Arena tersebut harus becek dan berair. Biasanya arena barapan menggunakan dua petak
2.Sepasang kerbau
Dalam permaenan barapan kebo,tiap peserta adalah kebo jantan berpasangan.psangan tersebut akan lebih baik jika besar dan kekuatan larinya sama. Antara kerbau satu dan pasangannya di hubungkan dengan noga.umumnya kerbau barapan di hiasi hiasan di kepalanya.
3.Noga.
Terbuat dari kayu yang masing-masing di iket di atas leher kerbau
Fungsi noga adalah:
- Agar pasangan kerbau satu sama lain tidak dapat terpisah
- Tempat terikatnya kareng
4.Kareng
Terbuat dari kayu atau bambu yang salah satu ujungnya tergantung atau terikat pada noga
Fungsi kareng adalah:
-tempat berdirinya Joki atau pengendara
5.Mangkar
Adalah tongkat yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan jumbai-jumbai atau benang warna-warni
Fungsi Mangkar
- Dipergunakan oleh joki atau pengendara untuk memukul punggung kerbau agar pasangan kerbau dapat berlari bagncang-kencangnya
- Sebagai alat atau perlengkapan dalam ngumang
- Untuk mengarahkan kerbau agar menuju ke tiang saka.
6.Saka atau tiang saka
Umumnya terbuat dari kayu yang ditancapkanke dalam lumpur sehingga dapat berdiri tegak setinggi lebih kurang satu meter. Di beberapa desa biasanya ujung tiangsaka dibaluti dengan kain atau daun-daunan, dan ada pula yang dibiarkan polos tanpa ada balutan.
Fungsi Saka:
-sebagai sasaran yang menjadi tujuan dalam barapan kebo, sehingga pasangan kerbau yang tidak dapat melanggar saka dinyatakan kalah.
7.Tiang pancang
Biasnya terbuat dari kayu atau bamboo yang berjumlah dua buah ditancapkan sebelum saka dan berdiri tegak setinggi kurang lebih satu meter
Tiap pasangan kerbau yang akan menuju ke tiang saka terlebih dahulu harus melalui celah antara kedua tiang pancang.
Pasangan kerbau yang tidak berhasil melalui celah tersebut meskipun mampu melangar tiang saka tetap akan dianggap kalah
Fungsi tiang pancang:
- Sbagai pintu gerbang atau jalan masuknya pasangan kerbau parapansebelum menuju saka.
Pasangan kerbau yang dapat melanggar saka, tetapi masuknya tidak melalui tiang pancang, maka dianggap tidak sah.
8.bendera
Bendera yang digunakan dalam permainan ini sebanyak dua buah, yaitu satu buah dipakai oleh juri di garis star(palepas) dan satu buah lagi dipakai oleh juri di dekat saka(garis finish)
Fungsi bendera:
- untuk memberi tanda bahwa pasangan kerbau mulai berlari.
- untuk member tanda bahwa kerbau telah melanggar saka atau tidak melanggar saka.
9. Sandro saka
Adalah seoarang laki-laki yang dianggap sebagai orang
pintar atau orang berilmu dan dituakan di tengah-tenh=gah masyarakat.
Fungsi sandro saka adalah:
-mengurus saka atau tiang saka , baik menancapkan saka atau mencabut saka.
-menjaga saka agar jangan ampai dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ilmu jahat yang dapat mencelakakan peserta barapan kebo’
10. Pengukur waktu
Yang biasa digunakan adalah stop watch atau arloji
Yaitu untuk mengukur waktu yangdigunakan oleh pasangan kerbau sejak tanda pada bendera starsampai tanda pada bendera di dekat saka.
Fungsi pengukur:
-untuk mengetahui beberapa waktu yang dihabiskan oleh sepasang kerbau sejak dilepas hingga mencapai saka.
-untuk mengetahui apakah pasangan kerbau melanggng berhasil melanggar saka tetapi larinya lamban maka pasangan kerbau itu tidak berhak mengikuti tahap berikutnya.
B. ATURAN BARAPAN KEBO'
Pasangan kerbau (kebo’) yang telah di daftarkan oleh pemiliknya untuk menjadi peserta barapan di kelompokan sesuai dengan umurnya. Ada beberapa kelas pengelompokan dalam barapan kebo’ yaitu;
1. Kelas TK cilik (umurnya < 1thn)
2. Kelas TK A (umurnya 1thn)
3. Kelas TK B (umurnya 2 thn)
4. Kelas O (umurnya 3 thn)
5. Kelas harapan (umurnya 4thn)
6. Kelas tunas ( umurnya 5 thn)
7. Kelas dewasa (umurnya 6thn)
Tiap pasang kerbau di beri nama, agar mudah di bedakan antara pasangan satu dengan pasangan lainya.
Berikut ini beberapa aturan dalam permainan barapan kebo’ sebagai berikut:
1. Aturan di garis star (palepas)
a. Pasangan kerbau yang telah terdaftar sebagai peserta barapan akan di lepas di palepas sesuai dengan gilranya
b. Pada tahap pertama akan di lepas kerbau kerbau daari kelas tekecil yaitu TK cilik, kemudian TK A, TK B, O, Harapan, Tunas, dan kelas Dewasa.
c. Panitia akan memanggil nama pasangan kerbau yang mendapat giliran untuk di lepas.
d. Pasangan kerbau yang telah bersiap siap di palepas, baru dapat berlari jika tanda lepas telah di berikan oleh pemegang bendera star.
e. Kerbau yang berlari sebelum tanda di berikan, harus kembali lagi ke palepas.
f. Kecepatan kerbau berlari mulai di hitung pada saat tanda lepas di berikan.
2. Aturan selama berlari sampai mencapai saka
a. Pasangan kerbau yang telah di lepas dapat berlari sekencang kencangnya menuju ke tiang saka.
b. Kerbau pada saat berlari dapat mempergunakan seluruh arena barapan, asalkan tidak melewati bagian belakang daerah tiang saka.
c. Selama kerabau berlari, pengendara tidak boleh terjatuh sehingga pada saat mencapai saka pasangan kerbau dalam kedaan lengkap.
d. Untuk mencapai saka, pasangan kerbau yang berlari harus melalui celah tiang pancang, jika tidak maka meskipun kerbau dapat menabrak tiang saka tetap di anggap tidak sah’
e. Bila dalam permainan tidak di sediakan tiang pancang, maka berlaku ketentuan khusus yang telah di sepakati bersama para panitia dan pemilik kerbau beserta barapan.
f. Perhitungan waktu/kecepatan kerbau berakhir pada saat ada tanda bendera dari petugas pemegang bendera di sekitar tiang saka.
g. Pasangan keerbau yang tidak melangar saka, tidak perlu di hitung waktunya.
h. Pasangan kerbau yang dinyatakan menang adalah pasangan yang dapat melangar tiang saka serta larinya paling cepat.