Selasa, 04 Mei 2010

APRESIASI


Pengertian Apresiasi
Ditinjau dari asal katanya apresiasi terbentuk dari kata appreciation, dalam bentuk kata kerja yaitu to appreciate yang berarti menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai dengan semestinya. Dengan kata lain menyadari sepenuhnya seluk-beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.
Karya seni merupakan bentuk ungkapan perasaan dan pikiran seniman yang memiliki nilai estetik. Antara bentuk karya dan nilai yang dikandungnya merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bentuk karya seni tidak lain adalah sebuah tanda yang memiliki makna tergantung pada subjek pengamatnya.dalam dunia seni, proses kreasi dan proses apresiasi sangat penting. Apresiasi dan juga kritik seni dilakukan melalui proses pengamatan.
Proses pengamatan merupakan aktivitas fisik dan psikis yang dilakukan oleh subjek dalam menangkap gejala inderawi yang ada di hadapannya. Dikatakan aktivitas fisik dan psikis karena dalam pengamatan yang berperan tidak hanya alat indera dan stimulinya tetapi juga otak dan proses mentalnya. Pengamatan atau juga observasi merupakan usaha manusia untuk mendapatkan pengetahuan. Pengamatan tidak hanya selalu menggunakan salah satu alat indera saja, tetapi bisa menggunakan beberapa alat indera sekaligus.
Pengamatan terhadap karya seni dan juga lingkungan visual lainnya tidak sekedar membongkar tanda atau simbol untuk mendapatkan maknanya tetapi juga memberi tanggapan terhadapnya. Mengamati dan menanggapi karya seni sama pentingnya dengan mencipta karya seni itu sendiri.
Proses menanggapi suatu karya seni biasanya melalui beberapa tahapan yaitu: persepsi, interpretasi dan pengambilan keputusan. Tahap persepsi merupakan tahap awal dimana pengamat dapat membedakan kualitas sesuatu dengan jelas. Tahap kedua merupakan tahap interpretasi sebagai sumber perasaan dan makna. Tahap ketiga merupakan tahap penentuan tentang arti dari pengalaman tersebut.
Empati (emphaty) dan jarak psikis merupakan strategi atau cara bersikap dalam menanggapi objek yang kita hadapi. Kita bisa menanggapi suatu objek secara subjektif maupun objektif. Empati adalah gambaran pribadi seseorang ke dalam situasi tertentu. Empati atau dalam bahasa Jerman “einfuhlung” berarti perasaan ke dalam (feeling into), mencakup perasaan terhadap suatu objek secara tidak kita sadari, dengan demikian seolah-olah kita menjadi bagian dari objek tersebut. Adanya sikap empati kadang-kadang mengakibatkan kegagalan membedakan antara perasaan kita sendiri dengan bentuk-bentuk visual yang memicunya. Jarak psikis merupakan upaya untuk mengatasi hal itu. Dengan sikap mengambil jarak maka kita akan dapat mengamati objek secara objektif. Sikap mengambil jarak secara psikis akan menghasilkan simpati, yaitu merasakan keadaan objek tanpa harus terlibat di dalamnya. Kita harus dapat merasakan keadaan objek seni dengan sikap “tanpa pamrih” (disinterested).
Menghayati karya seni kriya tidak sesulit menghayati seni murni. Perbedaannya terdapat pada nilai pakai (utility) yang di dalamnya mencakup syarat security, comfortable, dan flexibility, dan yang kedua adalah persyaratan estetika.Persyaratan estetikapun tidak menjadi penghalang penghayat untuk berapresiasi karena estetika mengikuti terapannya. Asalkan estetika mendukung terapannya, maka hal tersebut akan mempermudah apresiasi. Di samping itu estetika pada seni kriya adalah estetika murni, artinya estetika yang indah dan nyaman tanpa mencari lambang apapun seperti halnya estetika pada seni murni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar